Kesaksian Pdt. Samuel Irwan – AIRMATAKU (tidak lagi) MENJADI MAKANANKU
Lesu aku karena mengeluh, setiap malam aku menggenangi tempat tidurku,dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.(Mazmur 6:7)
Yaah…. air mata identik dengan masalah, kesesakan dan kesedihan hati.
Kita sering mengasosiasikan orang yang sedang menangis sebagai orang
yang sedang menderita, walaupun ada juga air mata bahagia…, karena
saking terharunya atas suatu peristiwa yang membahagiakan hati. Tapi
memang lebih banyak air mata keluar dikarenakan penderitaan.
Bani Korah menuliskan mazmur yang menunjukkan kesesakan hatinya, Air
mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang
berkata kepadaku, “Di mana Allahmu?” (Mazmur 42:4a)
sampai-sampai air mata terus mengalir tiada henti-hentinya…
Masyarakat sering menganggap orang yang mudah menangis adalah orang
yang lemah hati, bahkan ada ajaran tak tertulis “Anak laki-laki sejak
kecil harus diajarkan tidak boleh menunjukkan air matanya di depan orang
lain”, karena terkesan lemah dan tidak jantan…
Sampai suatu hari untuk pertama kalinya…. yaaah untuk pertama kalinya
saya menyadari, ‘betapa beruntungnya saya masih punya air mata ‘ .
Betapa beruntungnya teman-teman , karena teman-teman masih bisa
menangis…..
A MAN WITHOUT TEARS
|
Pdt. Samuel Irwan - Saat ini - a Man Without Tears
|